Praktik Ghibah Dalam Grup WhatsApp Keluarga Dalam Perspektif Hukum Islam
Keywords:
ghibahAbstract
The proliferation of digital communication platforms, particularly family WhatsApp groups, has facilitated interpersonal connectivity while simultaneously introducing ethical dilemmas such as ghibah (backbiting). This study investigates the manifestation of ghibah within family WhatsApp groups from the perspective of Islamic law. Employing a qualitative descriptive methodology through literature review and content analysis, the research draws upon primary Islamic legal sources—including the Qur’an, Hadith, scholarly interpretations, and fatwas issued by institutions like the Indonesian Ulema Council (MUI). The findings reveal that despite the private and informal nature of family WhatsApp groups, ghibah remains categorically prohibited and is considered a major sin in Islam. It typically manifests through behaviors such as criticizing absent members, disseminating private information without consent, or making demeaning remarks masked as humor. These actions not only compromise individual dignity but also jeopardize familial harmony and trust. The study emphasizes that digital media do not exempt individuals from adhering to Islamic ethical standards. The enduring nature of digital communication exacerbates the repercussions of ghibah, thus underscoring the necessity of digital literacy grounded in Islamic ethics. This research contributes to the development of ethical guidelines for digital conduct within familial contexts and calls for the reinforcement of Islamic values in private online interactions.
References
al-Zuhayli, Wahbah. Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, vol. 6 (Damascus: Dār al-Fikr, 1985), 3425.
Al-Qahthani., S. B. (2024). , Ghibah dan Dusta, Apakah Semua Terlarang?. Solo: FATIHA.
Arianti, J., & Abdullah. (2024). Dampak Ghibah Terhadap Keharmonisan di Kalangan Perempuan Pada Masyarakat Pesisir Kelurahan Gading Kota Tanjung Balai. Jurnal Masyarakat Mandiri, 8(4), h. 2614-5758.
DetikInet. (2017). Fatwa MUI Dikeluarkan, Diharamkan Ghibah di Medsos. diakses pada tanggal 23 Mei 2025 https://inet.detik.com/cyberlife/d-3521144/fatwa-mui-dikeluarkan-diharamkan-ghibah-di-medsos.
Hartono & Hasanah, W. (2024). Analisis Larangan Ghibah Dalam Surah Al-Hujurat Ayat 12 Pendekatan Fenomologi Sosial. Journal of Islamic Studies and History, 3(1), h. 43-54.
Ilyas, M. (2018). Ghibah Perspektif Sunnah. Jurnal Al-Qadau, 5(1), h. 141-159.
Indriani, D. (2019). Ghibah Menurut Imam An Nawawi dan Yusuf Al Qardhawi (Kasus Media Sosial Facebook pada Masyarakat Kecamatan Pulau Rakyat) (Skripsi). Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Kementerian Agama RI. (2018). Bahaya Dosa Viral. diakses pada tanggal 23 Mei 2025 https://kemenag.go.id/opini/bahaya-dosa-viral-5r8vlv .
Kusnadi, Khatimah, K., & Saputra, A. H. (2021). Gibah dan Fitnah dalam Pandangan Islam. Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam, 3(2), h. 149-158.
Majelis Ulama Indonesia. (2017). Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah Melalui Media Sosial . Jakarta: MUI.
Muftisany, H. (2021). Bahaya Gosip dan Ghibah. Karanganyar: INTERA.
Muhammadiyah, R. (2020). Dilarang Bergunjing (Ghibah). diakses pada tanggal 22 Mei 2025 https://muhammadiyah.or.id/2020/08/dilarang-bergunjing-ghibah/.
Muhsin, A. A. (n.d.). Bencana (Ghibah Menggunjing Kehormatan Sesama Muslim). Maktabah Abu Salma.
Muslim. (2004). Shahih Muslim . Beirut : Dar-al Kitab ‘Araby.
Q.S Al-Hujurat: 12. (n.d.). diakses pada tanggal 22 Mei 2025 https://quran.nu.or.id/al-hujurat/12 .
Ramadhani, M. K. (2024). Etika Islami Dalam Berkomentar di Instagram @taubatters: Kajian Terhadap Fatwa MUI Tentang Muamalah di Media Sosial. Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 4(1), h. 15-30.
Said, N. H. (2020). Bagaimana Hukum Menyimak Gibah di Grup WhatsApp? diakses pada tanggal 18 Mei 2025 https://rakyatku.com/read/178005/bagaimana-hukum-menyimak-gibah-di-grup-whatsapp?utm_source=chatgpt.com.
Sidiqah, N., & Syahidin, S. (2024). Spill The Tea: Fenomena Ghibah Virtual dalam Perspektif Islam dan Kewarganegaraan. Jurnal Yudistira, 2(3), h. 85-94.
Simangunsong, Z. A., & Ferizal , F. (2025). Etika Penggunaan Media Social dalam Perspektif Hadis Studi Tentang Privasi danTanggung Jawab Social. Jurnal Budi Pekerti Agama Islam, 3(2), h. 83-84.
Syarif, E. (2020). Pengaruh Media Sosial Terhadap Sikap dan Pendapat Pemuda Mengenai Ujaran Kebencian. Jurnal Common, 3(2), h. 120-141.
Syifaullah, S., & Sunandar, N. (2025). Ghibah dalam Perspektif Hadis. Jurnal Riset Ilmu Pendidikan Islam, 2(2), h. 192-204.
Tim Penulis Intera. (2021). Ghibah: Sebuah Kebiasaan yang Mebinasakan. Karanganyar: INTERA.
Tim Redaksi Intera. (2021). Muslimah Hindari Ghibah Muslimah Hindari Ghibah. Karanganyar: INTERA.
Tirto.id. (2025). Mengapa Ghibah Dilarang oleh Agama? Ketahui Dampak Negatifnya. diakses pada tanggal 23 Mei 2025 https://tirto.id/mengapa-ghibah-dilarang-oleh-agama-ketahui-dampak-negatifnya-g7wR .
Ulva. (2024). Ghibah Lil Fasiqin Dalam Ruang Publik di Era Digital Perspektif Mufasir Muhammad Quraish Shihab (Studi Analisis Surah Al-Hujurat Ayat 12) (Skripsi). Riau: UIN SUSKA RIAU.
Yuneta, V. (2020). Menghindarkan Perilaku Ghibah dalam Membentuk Kepribadian Remaja. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Dakwah, 2(1), h. 49-64.







